Kamis, 15 September 2011

Kisah Sebatang Bambu

Kisah Sebatang Bambu
Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.

Suatu hari datanglah sang petani yang memiliki pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu,"Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya,"Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab,"Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat
yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata
kepada petani,"Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau
menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku , bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu,"Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah,"Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah dihadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul.


Sumber: arumjakarta.wor dpress.com

Doa Adam & Hawa

"Ya Tuhan, kami telah menganiaya dm kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang2 yg merugi."(QS. Al-A'râf 23).

Penjelasan :
Doa ini merupakan doanya Nabi Adam a.s. dan isterinya Hawa, ketika keduanya terlanjur memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah Swt.

Positive Thinking Terhadap Allah

Hanya Allah yang mengetahui yang terbaik untuk setiap hambaNya dan tidaklah sesuatu terjadi tanpa ada hikmah di baliknya.A pa yang baik di Mata Allah belum tentu baik pula di pandangan kita dan apa yang pahit, sakit menurut kita belum tentu itu pahit menurut Allah justru sebaliknya . Tidak ada yang paling mengetahui yang terbaik selain yang menciptaka n. Allah yang berhak mengakhiri sebuah perjalanan hidup hambaNya

Perjalanan Hidup

SENI tidak lebih penting daripada HIDUP
Namun HIDUP terasa MENYEDIHKAN bila TANPA SENI
Orang yang tidak tahu cara HIDUP YANG BAIK
Harus bisa MENINGGAL dengan BAIK
 
Jika orang membungkus dirinya SENDIRI
Ia akan membuat BUNGKUSAN YANG CANTIK
 
Senyum adalah KUNCI pembuka RUMAH KEBAHAGIAAN
KASIH SAYANG adalah PINTUNYA
Sikap SELALU GEMBIRA adalah TAMANNYA
IMAN adalah CAHAYANYA
RASA AMAN adalah DINDINGNYA
KEBAHAGIAAN adalah ketika seseorang memiliki WAJAH YANG CERAH,
kebun yang HIJAU, Air minum yang SEJUK, Buku (bacaan) YANG BERMANFAAT, Hati yang BERSYUKUR, Terjauh dari MAKSIAT, serta MENCINTAI KEBAIKAN
KENIKMATAN DUNIA adalah FATAMORGANA
PENDERITAAN atau MUSIBAH adalah PENGHAPUS DOSA
KEMARAHAN adalah API YANG MENGHANGUSKAN
WAKTU KOSONG adalah KERUGIAN
IBADAH adalah PERNIAGAAN
KENIKMATAN DUNIA berada dalam KESEHATAN
Kenikmatan MASA MUDA berada dalam SEMANGAT dan KREATIVITAS
KEMULIAAN ada dalam TAKWA
KEHORMATAN ada dalam HARTA
KEPRIBADIAN YANG BAIK ada dalam KESABARAN
Jangan TERLALU BERAMBISI untuk mengerjakan seluruh yang di dengar
Jangan terlalu BERHARAP kepada Teman
Jangan mengerjakan SELURUH KEINGINAN
 
KEUNGGULAN dalam BERKATA-KATA menciptakan KEPERCAYAAN DIRI
KEUNGGULAN dalam BERPIKIR menciptakan SESUATU YANG SANGAT BESAR
KEUNGGULAN dalam MEMBERI menciptakan CINTA
Orang yang SABAR dan TOLERAN akan DIHORMATI
Orang yang PELIT DAN SERAKAH akan DIBENCI
Orang yang GEMAR berbuat KEBAIKAN akan DICINTAI
Orang yang sering MEMINTA-MINTA akan DIJAUHI
Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk DUNIA
Maka ia hanya akan mendapatkan DUNIA
( bisa juga tidak mendapatkan apa-apa)
Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk AKHIRAT
Ia akan mendapatkan KEDUANYA... DUNIA dan AKHIRAT.
TINDAKAN MANUSIA BISA DI MODIFIKASI
Tetapi SIFAT MANUSIAWI tidak bisa di ubah
 
CINTA...
KEBAHAGIAAN...
KASIH SAYANG...
PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN...
Tumbuh dari HATI YANG TULUS...
Ada SATU KATA yang membebaskan kita dari BEBAN HIDUP dan PENDERITAAN
SATU KATA itu adalah KASIH...
 
Hiduplah seperti BURUNG ...
Yang selalu AKTIF MENCARI REZEKI pagi dan petang ...
Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi ESOK HARI ...
Dia tidak pernah KHAWATIR akan HARI ESOK...
Dia juga TIDAK BERHARAP pada siapapun...
TIDAK BERGANTUNG pada siapapun...
Kecuali pada Tuhannya
TIDAK MENYAKITI siapapun...
Serta terbang kian kemari dengan RIANG dan PENUH KELEMBUTAN
Bila KELEMBUTAN MELEKAT pada sesuatu pastilah ia akan MENGHIASINYA
Apabila TERLEPAS ia juga akan MEMPERBURUKNYA
Selamat menjalani hidup dengan indah...

Doa

Ya Allah, gantikanla h kepedihan ini dengan kesenangan , jadikan
kesedihan itu awal kebahagian .
Wahai Rabb, anugerahka n pada mata yang tak dapat terpejam
ini rasa kantuk dari-MU yang menentramk an, tuangkan dalam jiwa yang
bergolak ini kedamaian.
Wahai Rabb, tunjukanla h pandangan yang kebingunga n ini kepada
cahaya-MU, bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-MU
nmerapat ke hidayah-MU !

30 Hari Mencari Cinta

●●30 Hari Mencari Cinta●●


Bismillah

Ramadhan…..
Rasanya tak cukup ku menyambut kedatanganmu…
Senyum ini pun tak terlalu manis untukmu..
Semangat ini pun kurang terpompa untuk membersamaimu…
Ilmu kepemahaman tentang mu belum juga memuaskan batinku…

30 hari rasanya terlalu berat untuk menemukan cintaNya untuk-ku
30 Hari, cukup menegangkan bagiku menunggu keputusanMu
Ingin kudapatkan cintaNya, setelah 30 hari kulewati bersamamu…
10 hari pertama tlah Kau buka untuk menggugurkan dosaku, syahru maghfiroh…
10 hari kedua tlah Kau buka untuk memberi pembelajaran&keberkahan hidup, syahru tarbiyah…
10 hari ketiga tlah Kau buka untuk menyeleksi pribadi terkuat diantara kami, syahru Jihadiyah…

Setelah kau datang, aku lupa engkau tamu teramat mulia..
Aku lupa, semangat 11 bulan kedepan ada didirimu…
Aku lupa, sajian ruhiyahku untukmu kurasa sangat tidak mengenakkan..
Aku lupa, 10 hari terlewati dalam kondisi “ payah” tapi kutak perbaikinya
Aku lupa, kubutuh kau hilangkan takutku hadapi 11 bulan kedepanku…
Aku lupa, impianku untuk menghidupkan malamku dengan tangisku

Robb, Jangan biarkan hatiku bebal dan mati
Robb, Aku ingin menangis lepas………….
Robb, Dan aku ingin menangis bebas ………..
Robb, Bukakan pintu hatiku agar dengan senyum kebahagiaan menyambut Ramadhan penuh berkah

Mencari Pendamping Hidup

Mencari Pendamping Hidup
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•* ¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨• *¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Suatu malam, Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA keliling keluar masuk lorong kampung mengontrol keadaan rakyatnya, suatu pekerjaan yang rutin dilakukan beliau dalam kapasitas sebagai kepala negara. Tiba-tiba beliau mendengar sebuah percakapan menarik dari rumah seorang wanita penjual susu:“Ayo, bangunlah! Campurkan susu itu dengan air!” “Apakah ibu belum mendengar larangan dari Amirul Mukminin” “Apa larangannya, Nak?” “Beliau melarang umat Islam menjual susu yang dicampur air” “Ah, ayo bangun. Cepatlah kau campur susu ini dengan air. Janganlah engkau takut pada Umar, mana ada dia di sini!” “Memang Umar tidak melihat kita, Bu. Tapi Tuhannya Umar melihat kita. Maafkan ibu, saya tidak dapat memenuhi permintaanmu. Saya tidak ingin jadi orang munafik, mematuhi perintahnya di depan umum, tapi melanggar di belakangnya”.



Dialog ibu dan anak ini sungguh sangat menyentuh Umar. Khalifah yang terkenal keras itu pun luluh dan terharu hatinya. Beliau sangat kagum dengan ketakwaan gadis miskin anak penjual susu itu.Paginya beliau memerintahkan salah seorang putranya (Ashim) untuk meminang gadis miskin tersebut, “Pergilah kau ke sebuah tempat, terletak di daerah itu. Di sana ada seorang gadis penjual susu, kalau ia masih sendiri, pinanglah dia. Mudah-mudahan Alloh akan mengaruniakanmu dengan seorang anak yang shalih yang penuh berkah”.Firasat Umar benar. Ashim menikahi gadis mulia itu, dan dikaruniai putri bernama Ummu Ashim. Wanita ini lalu dinikahi oleh Khalifah Abdul Aziz bin Marwan, dan mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang kemudian juga menjadi seorang khalifah yang terkenal zuhud, adil dan bijaksana, yaitu: Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Radhiyallohu Anhu.



Dalam memilih calon pendamping, seringkali kita hanya melihat dari luarnya saja. Yang sering dicari oleh orang-orang pada saat ini hanyalah kekayaan/materi , ketampanan, kecantikan, dan hal-hal lain yang bersifat duniawi. Padahal semua hal yang bersifat duniawi akan musnah sewaktu-waktu. Boleh saja kita mencari calon pendamping hidup yang tampan, cantik, kaya, gagah. Namun yang paling utama dari semua itu, carilah calon pendamping yang memiliki iman yang kuat, taat pada perintah Allah. Hanya dengan pendampping hidup yang bertakwa, kita akan mampu menemukan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan penuh rahmat, Insya Allah.Nabi saw sudah memberikan sebuah peringatan: “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin kecantikannya itu bisa mencelakakan. Dan jangan kamu kawini wanita karena hartanya, mungkin hartanya itu bisa menyombongkanny a. Akan tetapi kawinilah mereka karena agamanya, sesungguhnya seorang hamba sahaya yang hitam warna kulitnya tetapi beragama, itu jauh lebih utama”. (HR Ibnu Majah, Al-Bazar, dan Al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar).

Tong Kosong Nyaring Bunyinya

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
 
 
Saat memandangi hari.. Semakin hening dan makin tunduk merenungi. Setiap episode yang terjadi dalam hidupku, sudah begitu banyak warna yang terlukiskan, dan begitu banyak pula noda hitam mengotorinya.
 Ini dinamakan perjuangan, dan setiap perjuangan ada pengorbanan yang harus dikerahkan dengan sungguh-sungguh. Keletihan, kelelahan... Bahkan air mata pun harus dipersembahkan. Demi Alloh, hanya untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Semoga tak ada kesia-siaan di dalamnya.
 
Dan ketika, semuanya begitu mudah mencerca.. Begitu ringan dalam menghina, dan tak santun dalam memperingatkan. Wahai diri, apa yang telah engkau lakukan... Sehingga ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan. Padahal, demi Allah! Tak sedikitpun aku mencampuri urusanmu. Lalu mengapa engkau terlalu sibuk dengan urusanku?!
 
Kukabarkan padamu..... Sebelum akhirnya kau yang menyesal karena terlalu repot dalam kesinisanmu terhadapku. Aku mencintaimu... Dan aku tahu bahwa setitik harap menginginkan sepertiku, muncul dalam dirimu. Lakukanlah apa yang bisa kau lakukan... Jangan terlalu masuk dalam kehidupanku. Karena pasti aku akan memberi rasa sakit yang mendalam kepadamu. Padahal tak semestinya itu terjadi, dan karena engkau saja yang terlalu meributkan hal-hal sepele yang terjadi padaku.
 
 
Letih... Menanggapi hal yang tak penting. Tugasku disini hanya berusaha, dan apa yang telah aku hasilkan saat ini sungguh adalah upah dari kerja kerasku. Dan karena Alloh-lah, semuanya bisa kulalui.....
 
Engkau dan kalian yang disana...
 
Bila diibaratkan, jangan hanya menjadi penonton bola. Engkau kegirangan ketika pemain andalanmu mampu mencetak gol, namun engkau kecewa dan marah-marah lantaran pemain andalanmu itu tak berhasil mencetak gol. Apalah arti kegiranganmu dan rasa kecewa itu, toh kau hanya PENONTON, bukan pemainnya.
 
Jangan banyak berkomentar, jangan banyak menyalahkan... Karena saat ini statusmu hanya sebagai PENONTON, penikmat dari apa yang telah disajikan oleh pemain. Maka, apa kau tak malu sama sekali... Saat kau hanya bisa banyak omong, tapi isi omonganmu itu kosong.
 
 Engkau cuma bisa menyalahkan...
 
Padahal aku tahu, rasa iri tengah membuncah saat ini di hatimu. Kau geram dengan apa yang telah dihasilkan oleh pemain, sedangkan sampai detik ini...
 
Kau hanya mampu menjadi seorang penonton.
 
 
Bagaimana bisa engkau menjadi seperti itu.....
 
Kau diam saat aku membutuhkanmu, kau tak ada disisiku saat aku terjatuh. Aku bangun sendiri, aku ditolong oleh yang lain, yang masih memiliki rasa cinta terhadapku. Dan sekarang, saat aku berpijak ditempat yang lebih tinggi darimu, kau lemparkan senyum pahitmu kepadaku. Kau kesal dengan apa yang telah aku dapatkan, padahal tak sama sekali aku merugikan dan mengganggu hidupmu.
 
 
Sedih rasanya...
 
Saat semua penonton hanya bisa menikmati hasilnya, sedangkan permain berjibaku dengan segala ujian-ujian yang mengiringinya. Pemain berusaha memberikan yang terbaik bagi penonton, tapi lihatlah penonton... Hanya bisa berujar, hanya bisa mengucap sesuatu yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan oleh pemain. Sebab, pada dasarnya pemain lah yang berjuang... Bukan penonton.
 
 
Sungguh tragis, bagi orang-orang yang hanya bisa menyalahkan...
 
Atau dengan dalih menasihati, namun tidak dengan bahasa dan cara yang santun. Padahal sudah jelas, bahwa statusnya hanya sebagai pemain.
  Semoga Allah mengampuni...
 
Setiap orang yang merasa sudah melakukan terbaik, kemudian menyalahkan orang lain. Sejatinya, penyakit hati tengah menderanya.
 
 
 
Berbenahlah diri.....
 
Jangan terlalu senang mencampuri. Kesibukan kita berbeda, maka sibukkanlah dirimu dengan urusanmu saja.
 Lakukan sebuah proses, niscaya kau akan menikmati hasilnya...
 Betapa berat yang diperjuangkan, betapa sulit proses yang dilalui...
 Namun janji Allah, pastilah benar...
 Bahwa siapa yang menolong agama Alloh, maka Allah akan menolongnya pula dan akan meneguhkan kedudukannya (QS Muhammad: 7)
 
 
Teman... Jangan jadi tong kosong nyaring bunyinya.
 
Malu lah... kalau ternyata sampai detik ini, kita hanya baru menjadi penonton, belum menjadi pemain.
 
Sedangkan kita sudah sok menjadi pemain. Astaghfirulloh!
 
 
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
 
Semoga aku selalu bisa membalasmu dengan kebaikan... Meski keburukan yang tengah kau lemparkan padaku :)
 
*Ditulis, ditengah kerisauan hati terhadap hati-hati lain yang tengah sakit.

Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. ( QS. Alam Nasyrah:5-6 ).
 
Jika kita membaca ayat ini, mengapa kita harus takut. Sebab jika saat ini kita sedang sulit, maka esok kemudahanlah yang akan menghampiri kita. Ayat ini sungguh memberikan inspirasi bagi kita yang sedang mengalami kesulitan, ayat yang memberikan dorongan kepada kita untuk tetap bertahan, tetap semangat dalam menghadapi hidup yang penuh kesulitan.
 
Kemudahan, atau pertolongan Allah SWT, akan datang. Tenanglah! Seperti tenangnya Nabi Musa as. saat akan tersusul oleh pasukan Fir’aun, seperti diceritakan dengan indah dalam Al Quran,
Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikutpengikut Musa:"Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". Musa menjawab:"Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". ( QS. Asy Syu'araa':60-62 ).
 
Jika kita meneladani Nabi Musa as., kita juga bisa mengatakan “sesungguhnya Allah bersamaku, Dia akan memberikan petunjuk kepadaku” saat kita ditimpa masalah yang seolah-olah tidak akan bisa hadapi atau selesaikan.
Jadi, janganlah bersedih dan janganlah berputus asa saat kesulitan menghimpit kita, karena dengan pertolongan Allah SWT, kemudahan akan datang kepada kita.
Jangan pernah terhimpit, karena keadaan akan berubah. Seperti sebuah lagu dari mendiang Chrisye, Badai pasti berlalu. Tunggulah kemudahan tersebut, sudah dijamin koq oleh Allah dalam Al Quran yang mustahil salah. Tentu saja sambil mengharap pertolongan Allah dengan shabar dan shalat. Hari esok adalah ghaib, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, bisa saja esoklah datangnya kemudahan tersebut. Jadi selalu ada harapan di hari esok. Justru jika kita tidak memiliki harapan di hari esok, artinya kita sudah sok mengetahui apa
yang akan terjadi esok hari. Kita menganggap esok hari akan seperti ini saja, maka sama artinya kita mendahului ketentuan Allah SWT. Allahlah yang menentukan hari esok akan seperti apa, dan kita memang tidak diberitahu. Bisa saja besok hidup kita lebih baik. Besok, selalu ada harapan untuk kita.
Begitu juga dengan rezeki, mungkin saat ini begitu sulit karena akan ada kemudahan setelah ini. Jangan sampai kita menyerah dengan cara tidak mau mencari rezeki yang lebih besar karena takut kehilangan rezeki yang sudah ada. Ada juga yang berharap kepada orang dengan cara menjilat dan merendahkan diri dihadapan orang lain.
 
Allah sudah menyiapkan rezeki bagi kita, jadi meskipun saat ini serasa sulit, sebenarnya sudah Allah siapkan untuk kita. Kemudahan akan kita dapatkan setelah kesulitan ini.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
(QS. Huud:6).
 
Hikmah Kesulitan
Daripada tenggelam dengan kesedihan akibat kesulitan, mengapa kita tidak berusaha mengambil hikmah dengan cara berprasangka baik kepada Allah SWT. Mungkin dengan datangnya kesulitan kepada kita, agar kita:
1. memiliki hati yang lebih kuat, sebab kesulitan menguatkan hati kita
2. sadar dengan segala kekurangan dan kesalahan sehingga kita bertaubat
dan dosa kita diampuni.
3. bebas dari rasa ‘ujub, kesulitan adalah bisa saja sebagai teguran karena
kita merasa bisa dan merasa pintar
4. tidak lalai, sudah nyata kesulitan ada dihadapan kita
5. lebih banyak mengingat Allah SWT
6. lebih bershabar, karena mungkin saja kesulitan ini adalah latihan
bershabar