Kamis, 26 Mei 2011

Menikah??? Siapa Takut!!

Kita hidup di zaman yang mengajarkan pergaulan bebas, menonjolkan aurat, dan mempertontonkan perzinaan. Bila mereka berani kepada Allah dengan melakukan tindakan yang tidak hanya merusak diri, melainkan juga menghancurkan institusi rumah tangga, mengapa kita takut untuk mentaati Allah dengan membangun rumah tangga yangkokoh? Bila kita beralasan ada resiko yang harus dipikul setelah menikah, bukankah perzinaan juga punya segudang resiko? Bahkan resikonya lebihbesar. Bukankankah melajang ada juga resikonya?
Hidup, bagaimanapun adalah sebuah resiko. Mati pun resiko. Yang tidak ada resikonya adalah bahwa kita tidak dilahirkan ke dunia. Tetapi kalau kita berpikir bagaimana lari dari resiko, itu pemecahan yang mustahil. Allah tidak pernah mengajarkan kita agar mencari pemecahan yang mustahil. Bila ternyata segala sesuatu ada resikonya, maksiat maupun taat, mengapa kita tidak segera melangkah kepada sikap yang resikonya lebih baik? Sudah barang tentu bahwa resiko pernikahan lebih baik daripada resiko pergaulan bebas (baca: zina). Karenanya Allah mengajarkan pernikahan dan menolak perzinaan.
Saya sering ngobrol, dengan kawaan-kawan yang masih melajang, padahal ia mampu untuk menikah. Setelah saya kejar alasannya, ternyata semua alasan itu tidak berpijak pada fondasi yang kuat:ada yang beralasan untuk mengumpulkan bekal terlebih dahulu, ada yang beralasan untuk mencari ilmu dulu, dan lain sebagainya. Berikut ini kita akan mengulas mengenai mengapa kita harus segera menikah? Sekaligus di celah pembahasan saya akan menjawabatas beberapa alasan yang pernah mereka kemukakan untuk membenarkan sikap.
Menikah itu Fitrah
Allah Taala menegakkan sunnah-Nya di alam ini atas dasar berpasang-pasangan. Wa min kulli syai’in khalaqnaa zaujain, dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan (Adz-Dzariyaat: 49). Ada siang ada malam, ada laki ada perempuan. Masing-masing memerankan fungsinya sesuai dengan tujuan utama yang telah Allah rencanakan. Tidak ada dari sunnah tersebut yang Allah ubah, kapanpun dan di manapun berada. Walan tajida lisunnatillah tabdilla, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunnah Allah (Al-Ahzab: 62). Walan tajida lisunnatillah tahwiila, dan kamu tidak akan mendapati perubahan bagi ketetapan kami itu. (Al-Isra: 77)
Dengan melanggar sunnah itu berarti kita telah meletakkan diri pada posisi bahaya. Karena tidak mungkin Allah meletakkan sebuah sunnah tanpa ada kesatuan dan keterkaitan dengan sIstemlainnya yang bekerja secara sempurna secara universal.
Manusia dengan kecanggihan ilmu dan peradabannya yang dicapai, tidak akan pernah mampu menggantikan sunnah ini dengan cara lain yang dikarang otaknya sendiri. Mengapa? Sebab, Allah swt. telah membekali masing-masing manusia dengan fitrah yang sejalan dengan sunnah tersebut. Melanggar sunnah artinya menentang fitrahnya sendiri.
Bila sikap menentang fitrah ini terus-menerus dilakukan, maka yang akan menanggung resikonya adalah manusia itu sendiri. Secara kasat mata, di antara yang paling tampak dari rahasia sunnah berpasang-pasangan ini adalah untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dari masa ke masa sampai titik waktu yang telah Allah tentukan. Bila institusi pernikahan dihilangkan, bisa dipastikan bahwa mansuia telah musnahsejak ratusan abad yang silam.
Mungkin ada yang nyeletuk, tapi kalau hanya untuk mempertahankan keturunan tidak mesti dengan cara menikah. Dengan pergaulan bebas pun bisa. Anda bisa berkata demikian. Tetapi ada sisi lain dari fitrah yang juga Allah berikan kepada masing-masing manusia, yaitu: cinta dan kasih sayang, mawaddah wa rahmah. Kedua sisi fitrah ini tidak akan pernah mungkin tercapai dengan hanya semata pergaulan bebas. Melainkan harus diikat dengan tali yang Allah ajarkan, yaitu pernikahan. Karena itulah Allah memerintahkan agar kita menikah. Sebab itulah yang paling tepat menurut Allah dalam memenuhi tuntutan fitrah tersebut. Tentu tidak ada bimbingan yang lebih sempurna dan membahagiakan lebih dari daripada bimbingan Allah.
Allah berfirman fankihuu, dengan kata perintah. Ini menunjukan pentingnya hakikat pernikahan bagi manusia. Jika membahayakan, tidak mungkin Allah perintahkan. Malah yang Allah larang adalah perzinaan. Walaa taqrabuzzina, dan janganlah kamu mendekati zina (Al-Israa: 32). Ini menegaskan bahwa setiap yang mendekatkan kepada perzinaan adalah haram, apalagi melakukannya. Mengapa? Sebab Allah menginginkan agar manusia hidup bahagia, aman, dan sentosa sesuai dengan fitrahnya.
Mendekati zina dengan cara apapun, adalah proses penggerogotan terhadap fitrah. Dan sudah terbukti bahwa pergaulan bebas telah melahirkan banyak bencana. Tidak saja pada hancurnya harga diri sebagai manusia, melainkan juga hancurnya kemanusiaan itu sendiri. Tidak jarang kasus seorang ibu yang membuang janinnya ke selokan, ke tong sampah, bahkan dengan sengaja membunuhnya, hanya karena merasa malu menggendong anaknya dari hasil zina.
Perhatikan bagaimanan akibat yang harus diterima ketika institusi pernikahan sebagai fitrah diabaikan. Bisa dibayangkan apa akibat yang akan terjadi jika semua manusia melakukan cara yang sama. Ustadz Fuad Shaleh dalam bukunya liman yuridduz zawaj mengatakan, “Orang yang hidup melajang biasanya sering tidak normal: baik cara berpikir, impian, dan sikapnya. Ia mudah terpedaya oleh syetan, lebih dari mereka yang telah menikah.”
Menikah Itu Ibadah
Dalam surat Ar-Rum: 21, Allah menyebutkan pentingnya mempertahankan hakikat pernikahan dengan sederet bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam semesta. Ini menunjukkan bahwa dengan menikah kita telah menegakkan satu sisi dari bukti kekusaan Allah swt. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah saw. lebih menguatkan makna pernikahan sebagai ibadah, “Bila seorang menikah berarti ia telah melengkapi separuh dari agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada paruh yang tersisa.” (HR. Baihaqi, hadits Hasan)
Belum lagi dari sisi ibadah sosial. Dimanasebelum menikah kita lebih sibuk dengan dirinya, tapi setelah menikah kitabisa saling melengkapi, mendidik istri dan anak. Semua itu merupakan lapangan pahala yang tak terhingga. Bahkan dengan menikah, seseorang akan lebih terjaga moralnya dari hal-hal yang mendekati perzinaan. Alquran menyebut orang yang telah menikah dengan istilah muhshan atau muhshanah (orang yang terbentengi). Istilah ini sangat kuat dan menggambarkan bahwa kepribadian orang yang telah menikah lebih terjaga dari dosa daripada mereka yang belum menikah.
Bila ternyata pernikahan menunjukkan bukti kekuasan Allah, membantu tercapainya sifat takwa. dan menjaga diri dari tindakan amoral, maka tidak bisa dipungkiri bahwa pernikahan merupakan salah satu ibadah yang tidak kalah pahalanya dengan ibadah-ibadah lainnya. Jika ternyata Anda setiap hari bisa menegakkan ibadah shalat, dengan tenang tanpa merasa terbebani, mengapa Anda merasa berat dan selalu menunda untuk menegakkan ibadah pernikahan, wong ini ibadah dan itupun juga ibadah.
Pernikahan dan Penghasilan
Seringkali saya mendapatkan seorang jejaka yang sudah tiba waktu menikah, jika ditanya mengapa tidak menikah, ia menjawab belum mempunyai penghasilan yang cukup. Padahal waktu itu ia sudah bekerja. Bahkan ia mampu membeli motor dan HP. Tidak sedikit darimereka yang mempunyai mobil. Setiap hari ia harus memengeluarkan biaya yang cukup besar dari penggunakan HP, motor, dan mobil tersebut. Bila setiap orang berpikir demikian apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia?
Saya belum pernah menemukan sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. melarang seorang sahabatnya yang ingin menikah karena tidak punya penghasilan. Bahkan dalam beberapa riwayat yang pernah saya baca, Rasulullah saw. bila didatangi seorang sahabatnya yang ingin menikah,ia tidak menanyakan berapa penghasilan yang diperoleh perbulan, melainkan apa yang ia punya untuk dijadikan mahar. Mungkin ia mempunyai cincin besi? Jika tidak, mungkin ada pakaiannya yang lebih? Jika tidak, malah ada yang hanya diajarkan agar membayar maharnya dengan menghafal sebagian surat Alquran.
Apa yang tergambar dari kenyatan tersebut adalah bahwa Rasulullah saw. tidak ingin menjadikan pernikahan sebagai masalah, melainkan sebagai pemecah persoalan. Bahwa pernikahan bukan sebuah beban, melainkan tuntutan fitrah yang harus dipenuhi. Seperti kebutuhan Anda terhadap makan, manusia juga butuh untuk menikah. Memang ada sebagian ulama yang tidak menikah sampai akhir hayatnya seperti yang terkumpul dalam buku Al-ulamaul uzzab alladziina aatsarul ilma ‘alaz zawaj. Tetapi, itu bukan untuk diikuti semua orang. Itu adalah perkecualian. Sebab, Rasulullah saw. pernah melarang seorang sahabatanya yang ingin hanya beribadah tanpa menikah, lalu menegaskan bahwa ia juga beribadah tetapi ia juga menikah. Di sini jelas sekali bagaimana Rasulullah saw. selalu menuntun kita agar berjalan dengan fitrah yang telah Allah bekalkan tanpa merasakan beban sedikit pun.
Memang masalah penghasilan hampir selalu menghantui setiap para jejaka muda maupun tua dalam memasuki wilayah pernikahan. Sebab yang terbayang bagi mereka ketika menikah adalah keharusan membangun rumah, memiliki kendaraan, mendidik anak, dan seterusnya di mana itu semua menuntut biaya yang tidak sedikit. Tetapi kenyataannya telah terbukti dalam sejarah hidup manusia sejak ratusan tahun yang lalu bahwa banyak dari mereka yang menikah sambil mencari nafkah. Artinya, tidak dengan memapankan diri secara ekonomi terlebih dahulu. Dan ternyata mereka bisa hidup dan beranak-pinak. Dengan demikian kemapanan ekonomi bukan persyaratan utama bagi sesorang untuk memasuki dunia pernikahan.
Mengapa? Sebab, ada pintu-pintu rezeki yang Allah sediakan setelah pernikahan. Artinya, untuk meraih jatah rezki tersebut pintu masuknya menikah dulu. Jika tidak, rezki itu tidak akan cair. Inilah pengertian ayat iyyakunu fuqara yughnihimullahu min fadhlihi wallahu waasi’un aliim, jika mereka miskin Allah akan mampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha mengetahui (An-Nur: 32). Ini adalah jaminan langsung dari Allah, agarmasalah penghasilan tidak dikaitkan dengan pernikahan. Artinya, masalah rezki satu hal dan pernikahan hal yang lain lagi.
Abu Bakar Ash-Shidiq ketika menafsirkan ayat itu berkata, “Taatilah Allah denganmenikah. Allah akan memenuhi janjinya dengan memberimu kekayaan yang cukup.” Al-Qurthubi berkata, “Ini adalah janji Allah untuk memberikan kekayaan bagi mereka yang menikah untuk mencapai ridha Allah, dan menjaga diri dari kemaksiatan.” (lihat Tafsirul Quthubi, Al Jami’ liahkamil Qur’an juz 12 hal. 160, Darul Kutubil Ilmiah, Beirut).
Rasulullah saw. pernah mendorong seorang sahabatnya dengan berkata, “Menikahlah dengan penuh keyakinan kepada Allah dan harapan akan ridhaNya, Allah pasti akan membantu dan memberkahi.” (HR. Thabarni). Dalam hadits lain disebutkan: Tiga hal yang pasti Allah bantu, di antaranya: “Orang menikah untuk menjaga diri dari kemaksiatan.” (HR. Turmudzi dan Nasa’i)
Imam Thawus pernah berkata kepada Ibrahim bin Maysarah, “Menikahlah segera, atau saya akan mengulang perkataan Umar Bin Khattab kepada Abu Zawaid: Tidak ada yang menghalangimu dari pernikahaan kecuali kelemahanmu atau perbuatan maksiat.” (lihat Siyar A’lamun Nubala’ oleh Imam Adz Dzahaby). Ini semua secara makna menguatkan pengertian ayat di atas. Di mana Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang bertakwa kepada Allah dengan membangun pernikahan.
Persoalannya sekarangan, mengapa banyak orang berkeluarga yang hidup melarat? Kenyataan ini mungkin membuat banyak jejaka berpikir dua kali untuk menikah. Dalam masalah nasib kita tidak bisa mengeneralisir apa yang terjadi pada sebagian orang. Sebab, masing-masing ada garis nasibnya. Kalau itu pertanyaanya, kita juga bisa bertanya: mengapa Anda bertanya demikian? Bagaimana kalau Anda melihat fakta yang lain lagi bahwa banyak orang yang tadinya melarat dan ternyata setelah menikah hidupnya lebihmakmur? Dari sini bahwa pernikahan bukan hambatan, dan kemapanan penghasilan bukan sebuah persyaratan utama.
Yang paling penting adalah kesiapan mental dan kesungguhan untuk memikultanggung jawab tersebut secara maksimal. Saya yakin bahwa setiap perbuatan ada tanggung jawabnya. Berzina pun bukan berarti setelah itu selesai dan bebas tanggungjawab. Melainkan setelah itu ia harus memikul beban berat akibat kemaksiatan dan perzinaan. Kalau tidak harus mengasuh anak zina, ia harus menanggung dosa zina. Keduanya tanggung jawab yang kalau ditimbang-timbang, tidak kalah beratnya dengan tanggung jawab pernikahan.
Bahkan tanggung jawab menikah jauh lebih ringan, karena masing-masing dari suami istri saling melengkapi dan saling menopang. Ditambah lagi bahwa masing-masing ada jatah rezekinya yangAllah sediakan. Tidak jarang seorang suami yang bisa keluar dari kesulitan ekonomi karena jatah rezeki seorang istri. Bahkan ada sebuah rumah tangga yang jatah rezekinya ditopang oleh anaknya. Perhatikan bagaimana keberkahan pernikahan yang tidak hanya saling menopang dalam mentaati Allah, melainkan juga dalam sisi ekonomi.
Pernikahan dan Menuntut Ilmu
Seorang kawan pernah mengatakan, ia ingin mencari ilmu terlebih dahulu, baru setelah itu menikah. Anehnya, ia tidak habis-habis mencari ilmu. Hampir semuauniversitas ia cicipi. Usianya sudah begitu lanjut. Bila ditanya kapan menikah, ia menjawab: saya belum selesai mencari ilmu.
Ada sebuah pepatah diucapkan para ulama dalam hal mencari ilmu: lau anffaqta kullaha lan tashila illa ilaa ba’dhiha, seandainya kau infakkan semua usiamu –untuk mencari ilmu–, kau tidak akan mendapatkannya kecuali hanya sebagiannya. Dunia ilmu sangat luas. Seumur hidup kita tidak akan pernah mampu menelusuri semua ilmu. Sementara menikah adalah tuntutan fitrah. Karenanya, tidak ada aturan dalam Islam agar kita mencari ilmu dulu baru setelah itu menikah.
Banyak para ulama yang menikah juga mencari ilmu. Benar, hubungan mencari ilmu di sini sangat berkait erat dengan penghasilan. Tetapi banyak sarjana yangtelah menyelesaikan program studinya bahkan ada yang sudah doktor atau profesor, tetapi masih juga pengangguran dan belum mendapatkan pekerjaan. Artinya, menyelesaikan periode studi juga bukan jaminan untuk mendapatkan penghasilan. Sementara pernikahan selalu mendesak tanpa semuanya itu. Di dalam Alquran maupun Sunnah, tidak ada tuntunan keharusan menunda pernikahan demi mencari ilmuatau mencari harta. Bahkan, banyak ayatdan hadits berupa panggilan untuk segera menikah, terlepas apakah kita sedang mencari ilmu atau belum mempunyai penghasilan.
Berbagai pengalaman membuktikan bahwa menikah tidak menghalangi seorang dalam mencari ilmu. Banyak sarjana yang berhasil dalam mencari ilmu sambil menikah. Begitu juga banyakyang gagal. Artinya, semua itu tergantung kemauan orangnya. Bila ia menikah dan tetap berkemauan tinggi untuk mencari ilmu, ia akan berhasil. Sebaliknya, jika setelah menikah kemauannya mencari ilmu melemah, ia gagal. Pada intinya, pernikahan adalah bagian dari kehidupan yang harus juga mendapatkan porsinya. Perjuangan seseorang akan lebih bermakna ketika iaberjuang juga menegakkan rumah tungga yang Islami.
Rasulullah saw. telah memberikan contoh yang sangat mengagumkan dalam masalah pernikahan. Beliau menikah dengan sembilan istri. Padahal beliau secara ekonmi bukan seorang raja atau konglomerat. Tetapi semua itu Rasulullah jalani dengan tenang dan tidak membuat tugas-tugas kerasulannya terbengkalai. Suatu indikasi bahwa pernikahan bukan hal yang harus dipermasalahkan, melainkanharus dipenuhi. Artinya, seorang yang cerdas sebenarnya tidak perlu didorong untuk menikah, sebab Allah telah menciptakan gelora fitrah yang luar biasa dalam dirinya. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Masing-masing orang lebih tahu dari orang lain mengenai gelora ini.Dan ia sendiri yang menanggung perih dan kegelisahan gelora ini jika ia terus ditahan-tahan.
Untuk memenuhi tuntutan gelora itu, tidak mesti harus selesai study dulu. Itu bisa ia lakukan sambil berjalan. Kalaupun Anda ingin mengambil langkahseperti para ulama yang tidak menikah (uzzab) demi ilmu, silahkan saja. Tetapi apakah kualitas ilmu Anda benar-benar seperti para ulama itu? Jika tidak, Anda telah rugi dua kali: ilmu tidak maksimal, menikah juga tidak. Bila para ulama uzzab karena saking sibuknya dengan ilmu sampai tidak sempat menikah, apakah Anda telah mencapai kesibukan para ulama itu sehingga Anda tidak ada waktu untuk menikah? Dari sini jika benar-benar ingin ikut jejak ulama uzzab, yang diikuti jangan hanya tidak menikahnya, melainkan tingkat pencapaian ilmunya juga. Agar seimbang.
Kesimpulan
Sebenarnya pernikahan bukan masalah. Menikah adalah jenjang yang harus dilalui dalam kondisi apapun dan bagaimanapun. Ia adalah sunnatullah yang tidak mungkin diganti dengan cara apapun. Bila Rasulullah menganjurkan agar berpuasa, itu hanyalah solusi sementara, ketika kondisi memang benar-benar tidak memungkinkan. Tetapi dalam kondisi normal, sebenarnya tidak ada alasan yang bisa dijadikan pijakan untuk menunda pernikahan.
Agar pernikahan menjadi solusi alternatif, mari kita pindah dari pengertian “pernikahan sebagai beban” ke “pernikahan sebagai ibadah”. Seperti kita merasa senang menegakkan shalat saat tiba waktunya dan menjalankan puasa saat tiba Ramadhan, kita juga seharusnya merasasenang memasuki dunia pernikahan saat tiba waktunya dengan tanpa beban.Apapun kondisi ekonomi kita, bila keharusan menikah telah tiba “jalani saja dengan jiwa tawakkal kepada Allah”. Sudah terbukti, orang-orang bisa menikah sambil mencari nafkah. Allah tidak akan pernah membiarkan hambaNya yang berjuang di jalanNya untuk membangun rumah tangga sejati.
Perhatikan mereka yang suka berbuat maksiat atau berzina. Mereka begitu berani mengerjakan itu semua padahal perbuatan itu tidak hanya dibenci banyakmanusia, melainkan lebih dari itu dibenciAllah. Bahkan Allah mengancam mereka dengan siksaan yang pedih. Melihat kenyataan ini, seharusnya kita lebih berani berlomba menegakkan pernikahan, untuk mengimbangi mereka. Terlebih Allah menjanjikan kekayaan suatu jaminan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa kepada-Nya dengan membangun pernikahan. Wallahu a’lam bishshawab.
Sumber : http://www.dakwatuna.com/2007/menikah-mengapa-takut/

She is My Mom

Berawal dari sebuah kisah,,

Suatu senja,,

Dari kejauhan nampak seorang wanita tua yang kurus, berbaju lusuh dengan kerudung sekenanya bertengger menutupi rambutnya yang memutih, ia berjalan menuntun sepeda kecil butut miliknya menyusuri padat keramaian lalu lintas jalan raya tanpa alas kaki... Panas hujan tak dirasa olehnya.. Sesekali ia mengendarai sepedanya manakala terdapat jalanan kecil yang sepi... Jika hujan datang,, dia berteduh diemperan toko.. Basah kuyup kedinginan... Tanpa mantel taupun jas hujan..

Mungkin orang menyangka ia adalah seorang pengemis peminta-minta atau mungkin saja dia gila.. Hingga wajar saja bila ada yang iba.. Memberinya pakaian bekas keluarga.. Sekali-kali bukan... Dia bukan seorang peminta-minta.. Dia juga bukan orang gila...

Kesehariannya,, ia lalui bersama sepeda butut kecilnya menyusuri gang2 kecil menawarkan sisa barang dagangannya... Tanpa keluh payah, ia peras keringat guna keluarganya,, guna bayar uang sekolah putra-putranya, guna makan sehari-harinya...

Sesekali ia menyisiri pinggiran2 kota,, mencarikan pakaian2 ataupun sepatu2 bekas bakal dirinya, suaminya, dan putra2nya.. Di loakan langganannya...

Ia adalah seorang wanita yang buta aksara. Dengan segala keterbatasan dan ketidak tahuannya, keinginan terbesarnya hanyalah membahagiakan anak2 dan keluarganya, memberikan yang terbaik to anak2nya sekemampuannya... Dengan harapan anaknya kan menjadi seorang yang berguna kelak di kemudian hari... Tuturnya, agar ia bisa menitipkan sisa usianya pada sang putra..


To be continue...

By. Asha Jasmine Justmine Rheinn

Motivation Words

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Seringkali kita menganggap apa yang kita lakukan..
hanyalah sesuatu yang kecil dan tak berarti..
Tapi ingatlah setetes air akan sangat berharga..
Ketika engkau kehausan di tengah panasnya gurun pasir !
 
Sebuah Puzzle tak akan lengkap jika..Satu saja kepingannya tak ada !
Maka bersyukurlah atas setiap hal yang dapat Anda lakukan…
 
Mulailah membuat langkah-langkah kecil…
Jangan biarkan siapapun menghalangi langkahmu…
 
Teruslah melangkah diatas jalanmu sendiri !
Pasti nanti akan ada banyak…
yang meragukanmu…
atau bahkan akan mentertawakan dirimu !
 
 
 
So…what !!
Teruslah melangkah !!!
 
Nanti banyak yang akan mengikutimu !
Jangan Menyerah !
Jangan pernah menyerah !!!
 
Karena sukses itu adalah tentang kesabaran dalam bertahan…
Di saat yang lain…
menyerah pasrah !!!
 
Ketakutanmu…
Keraguanmu…
hanya akan membuatmu..
Lemah dan Kecil !
 
Larilah menerobos ketakutanmu !!!
Capai puncak kesuksesan Anda !
 
Jangan hanya selalu jadi PENONTON !!!
Karena semua orang juga bisa !!!
Tapi Tujulah Lapangan !!!
 
 
Jadilah"Sang Pemain Kehidupan"
Dan..Lesakkan.."Goal"terindahmu !
 
Ambil dan Hadapi RESIKO !
Meski terkadang..
 
..Anda harus terjun bebas !!!
Namun pertolongan pasti akan datang di saat anda butuhkan..
 
Beranilah Bermimpi…
Berani menjadi kreatif…
Karena dengan itu..
matahari yang panas itu akan dapat kau genggam dengan tanganmu !
 
Bermimpilah…
Berani bermimpi besar !!!
Rasakan dengan sepenuh hati..
Yakini dengan tekad yang kuat…
Kelak engkau akan bisa…
 
 
…berdiri di salah satu…
Puncak Terindah Dunia!!!
 
Apapun mimpimu..
berjuanglah untuk mewujudkannya !!!
maka..Engkau akan menginspirasi orang lain !!!
 
Jangan menunggu bukti..
tapi, jadilah bukti itu sendiri !!!
Jadilah teladan terbaik bagi semua orang !!!
Jangan putus asa dengan apa yang engkau dapatkan kini

Jika Benar Aku Mencintaimu Kerana Allah

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Wahai diri..
Jika memang kau mencintainya karena Allah
Cintailah dia dengan cara yang benar
Cintailah dia pada saat yang tepat
Ya Robb..
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk sebuah perasaan
Ya Robb..
Jika dia memang jiwa yang telah Kau pilihkan untukku, berikanlah kami jalan dan petunjuk
Jika dia memang takdir bagi ku, pantaskanlah dia untuku dan pantaskanlah diriku untuknya
 
 
Ya Robb..
Aku memilihnya karena sebuah keyakinan
Aku terima seluruh kelebihan dan kekurangannya
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang menyertai hidupnya
Aku terima dirinya dengan seluruh apa yang telah Engkau berikan untuknya
 
 
Ya Robb..
Jika ada dua pilihan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya
Jika ada sepuluh pilhan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya
Jika ada seratus pilihan dan diantaranya adalah dia, tentu aku akan memilihnya
Dan jika hanya ada satu pilihan, dan tidak ada dia dalam pilihan itu…
Maka aku pun akan menerimanya sebagai pemberian terbaik dari Mu…
Aku tidak akan memaksakan diriku untuk memilihnya
Karena Engkaulah yang Maha Mengetahui
Karena Engkaulah yang Menciptakanku
Karena Engkaulah yang Memelihara diriku
 
 
Ya Robb…
Jika dengan menutup cinta ini yang menjadikan Mu Ridhlo kepadaku
Jika dengan mengorbankan perasaan ini Engkau menyelamatkanku
Di saat manusia tergelincir dari jalan-Mu
Maka aku serahkan cinta ini untuk Mu..
Sebagai wujud bakti ku pada Mu
Sebagai wujud syukurku pada Mu
 
 
Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qolbi ‘ala Diinika..
Aku yakin bahwa tidak ada Ketetapan Mu yang salah
Aku yakin bahwa semua Kehendak Mu sangat terukur
Buatlah aku mencintai pilihan yang Kau berikan
Buatlah aku setia pada pilihan yang Kau berikan
Buatlah aku menyayangi pada pilihan yang Kau amanahkan
 
 
Ya Robb..
Dengan segala Kekuasaan Mu
Dengan segala Kekuatan Mu
Dengan segala Keagungan Mu
Hamba mohon pada Mu,
Kuatkanlah hati ini saat ketetapan Mu membuat hati ini terasa sempit
Tenangkanlah hati ini saat ketetapan Mu membuat hati ini terasa berat
Sesungguhnya hanya dengan PertolonganMu, diri ini bisa menjalani semua ketentuanMu.
 
 
Ya Robb buatlah diriku mencintai Mu lebih dari segala makhluk yang telah Engkau Ciptakan
Ya Robb buatlah diriku mencintai Rosululloh, karena Engkau pun mencintainya(Rosululloh)
Inilah isi hatiku, inilah harapanku, inilah keyakinanku…
Aku tidak hanya mencintaimu..
Tapi aku ingin mencintaimu karena Allah
Aku ingin mencintaimu dengan cara yang benar
Aku ingin Alloh Ridhlo dengan cinta ini
Tak usah khwatir jika engkau adalah Qudrah dan Irodah Nya
Karena semuanya pasti akan terwujud, hanya waktu yang akan menjadi saksi kekuasaan Nya
Tak usah memaksakan jika dia memang bukan untuk diriku
Karena pasti aku bukan yang terbaik untuk mu
 
 
Sehebat apapun cinta ini…
Tidak akan pernah bisa menyelamatkan kita, saat matahari hanya satu hasta di atas ubun2 kita
Karena yang terbaik adalah…
Kita menjaga perasaan dan keyakinan ini dengan sebersih-bersih ketauhidan
Kita diwafatkan bersama hamba-hamba yang berbakti
Hamba-hamba yang mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya untuk Tuhan nya
Semoga Allah mempertemukan kita kembali disatu tempat
Dimana para abid melihat Robb-nya dengan penuh keridhloan dan kebahagiaan
Kulakukan semua ini, karena aku mencintaimu karena Allah swt
Aamiin..

"Dik, Bayangkanlah Bila Aku Tak Setia"

“Bayangkanlah bila aku tak setia”
Seketika wajah istriku memerah ketika pernyataan itu kuungkapkan tadi malam. Ada getar kemarahan yang siap menyemburat dari rona wajahnya, namun ia masih mencoba menahannya. Belum selesai tarikan nafasnya yang kesekian setelah pernyataan itu, ia langsung membalikkan badannya memunggungi aku. Aku tersenyum, “berhasil …” pikirku.
 
Ya, aku berhasil membuatnya semakin sayang kepadaku. Anda bisa saja melakukan hal yang sama (jika berani) untuk membuat sayang dan cinta pasangan Anda tetap bergelora sepanjang masa. Memang, pernyataan itu bisa berimplikasi ketika Anda tak segera mengklarifikasinya. Seperti kejadian malam itu, setelah berbalik dan memunggungi, aku biarkan ia melakukan hal itu selama ia mau. Karena aku tahu, di benaknya terngiang-ngiang kata-kata: “bayangkanlah bila aku tak setia” dan dimatanya, hanya diriku yang singgah disana.
 
Dan itu terbukti, setelah beberapa saat kupikir ia tidur dan bersikap masa bodoh dengan ungkapanku yang aneh itu, ternyata ia tidak bisa memejamkan mata dan terus memikirkan kata-kata itu. “Dik …, abangkan cuma bilang, bayangkan … dan itu belum tentu terjadi. Abang belum melanjutkan pernyataan berikutnya”
 
Dan benar, selang satu jam dari pernyataan pertama, aku ucapkan pernyataan kedua, “Bayangkanlah dik, bila Abang mendahului adik menghadap Allah”. Serta merta ia berbalik dan memelukku erat, beberapa tetes air bening keluar dari sudut matanya yang cantik. Maaf, aku tidak bisa menceritakan kepada Anda tentang kehangatan cinta dan sayang malam itu, jika Anda tak melakukannya sendiri. Yang jelas, aku berhasil melakukan satu terapi yang tepat untuk tetap membuat istriku sayang dan cinta kepadaku.
 
Bagaimana dan mengapa hubungan dapat berlangsung dan dapat gagal? Secara sederhana dapat dijelaskan, Anda tidak dapat menghargai apa yang Anda anggap sebagai sesuatu yang memang sudah semestinya Anda miliki. Inilah sebabnya mengapa orang-orang tidak merasa berbahagia dengan kehidupan yang mereka miliki. Mereka selalu menginginkan lebih banyak tapi tidak pernah bersyukur terhadap apa yang mereka miliki. Dan apabila Anda tidak mensyukuri apa yang Anda miliki, Anda akan mulai beranggapan bahwa hal itu memang sudah semestinya Anda miliki. Apabila Anda memiliki anggapan yang demikian, maka Anda tidak lagi menganggap berharga apa yang Anda miliki. Dan apabila Anda tidak menganggap berharga apa yang Anda miliki, Anda tidak dapat menikmati apa yang Anda miliki.
 
Hal yang sama juga berlaku dalam setiap hubungan. Dalam hal ini, bagi Anda pasangan suami istri, apabila pasangan Anda menganggap Anda sebagai orang yang memang sudah semestinya ada, maka dia tidak akan menganggap Anda sebagai orang yang berharga dan dia akan mulai mencari orang lain. Contoh sederhana, misalkan saja Anda pergi ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa Anda akan kehilangan pendengaran, barangkali Anda akan segera menyadari bahwa suara indah istri Anda tak akan pernah lagi terdengar. Itu baru pendengaran, bayangkanlah jika tidak sekedar pendengaran yang hilang, misalnya, penglihatan atau bahkan pasangan Anda pergi untuk selamanya.
 
Ada sebuah pesan Nabi agar kita senantiasa mengingat 5 hal sebelum datangnya 5 hal yang lain, yakni sehat sebelum datangnya sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, waktu lapang sebelum kesempitan tiba dan hidup sebelum mati. Pesan Nabi itu senantiasa mengingatkan kita bahwa rasa bersyukur kita akan muncul ketika diingatkan bahwa apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang sudah semetinya kita miliki itu sesungguhnya belum tentu kita miliki (selamanya). Anda tidak bisa menganggap sesuatu yang sudah Anda miliki saat ini sebagai hal yang tidak mungkin terpisah dari Anda, karena setiap saat, semua yang Anda miliki itu dapat saja hilang dan berpisah.
 
Anda pernah cemburu? Atau pasangan Anda cemburu? Jangan khawatir, karena itu justru akan semakin mengeratkan hubungan Anda. Apabila Anda atau pasangan Anda sedikit mengkhawatirkan hubungan Anda, ini artinya bahwa di dalamnya ada unsur keraguan, sehingga kekhawatiran ini tidak akan menghilangkan keangkuhan dan tidak bersyukur. Untuk itu, Anda perlu menciptakan unsur ketidakpastian agar Anda tidak kehilangan kasih sayang untuk lebih mengeratkan hubungan.
 
Tanpa adanya unsur keraguan akan muncul perasaan bahwa “Anda akan selalu ada”. Apabila perasaan seperti ini muncul, maka pasangan Anda tidak akan lagi menganggap bahwa Anda orang yang luar biasa, sehingga hilanglah penghargaannya kepada Anda. Jika pasangan Anda sudah menganggap bahwa Anda memang sudah semestinya ada, padamlah perasaan kasih sayang. Tapi jangan takut, dalam waktu sedetik Anda dapat menghidupkan kembali perasaan sayang dan hubungan akan (semakin) menjadi erat dengan cara memperkenalkan unsur keraguan.
 
Satu kesalahan yang sering kita lakukan dan sangat disayangkan, ketika kita merasa tidak aman terhadap sebuah hubungan, kita justru lebih memperparahnya dengan menegaskan bahwa Anda selamanya miliknya, sehingga hilanglah unsur keraguan yang menyadarkan bahwa Anda tidak selalu mesti ada. Sepintas sih, setiap pasangan yang diberi kata-kata penegasan, bahwa Anda miliknya selamanya, akan tersenyum. Padahal kalau mau direnungi lagi, hal itu jelas merupakan kesalahan yang lumayan fatal. Inilah fakta tentang karakter manusia. Jadi, jika ingin terus disayang dan dicinta, ingatkanlah selalu pasangan Anda agar senantiasa menganggap bahwa setiap saat dia bisa saja berpisah dan kehilangan Anda. Berani mencoba? Hmmm …
(David J Lieberman, penulis buku Get Anyone To Do Anything)

Surat Untuk Seseorang

Setelah beberapa waktu berpikir dengan akal dan merasakan dengan hati..
kini aq sadar….
ternyata selama ini banyak orang yang salah dalam memaknai arti kata “cinta”..
“pacaran”..
banyak orang mengidentikkannya dengan rasa cinta..
apakah pacaran itu solusi dari rasa cinta?
apakah hanya dengan pacaran, seberapa besar cinta itu dibuktikan?
apakah harus dengan sebuah ikatan yang tak pasti,
kita melampiaskan sebuah rasa yang sedemikian berharga?
 
 
HANYA SEBATAS ITU?
cobalah berpikir sekali lagi kawan!
APA HANYA SEBATAS ITU???
kurasa, kalo memang demikian adanya..
rasa itu menjadi tak lebih dari sekedar “NAFSU” belaka….
apakah itu yang dinamakan dengan rasa suka?
apakah itu yang dinamakan dengan rasa sayang?
apakah itu yang dinamakan dengan pembuktian rasa cinta….?
 
 
tolong renungkan!
cinta itu sebenarnya lebih dari sesuatu yang disebut dengan pacaran..
cinta itu sebenarnya lebih dari sekedar kata mesra..
cinta itu sebenarnya lebih berharga,
dari apapun makna cinta yang selama ini kita pikirkan..
maaf jika semua rasa ini harus kutahan dan kupendam dalam-dalam….
bukannya aq takut untuk mengungkapkannya padamu,
tetapi rasa ini tak cukup jika hanya sekedar aq ucapkan lewat kata-kata..
bukannya aq takut untuk memandangmu,
tetapi rasanya memang belum pantas aq memandang kecantikanmu itu..
 
 
bukanya aq takut untuk menyentuhmu,
namun, karena kau kuanggap terlalu suci tuk kusentuh..
aq tak butuh perasaan yang hanya sebatas kata!
aq tak butuh perasaan yang hanya sementara!
aq tak butuh rasa yang mudah datang dan kelak akan mudah lenyap begitu saja..
yang kubutuh hanya satu….
“Rasa Cinta Kualitas Syurga”
yach Nikah adalah Harga Mati 
yang takkan pernah hilang,
walau waktu yang kan jadi penghalangnya….
jaga dirimu!
Kekasih Hatiku….

Kuku Setan

Sekitar setengah bulan lalu, aku kedatangan tamu seorang pejabat tinggi di salah satu kabupaten, kebetulan beliau adalah wakil bupati. Lama sebelum jadi wabup, kami telah saling kenal baik, dan setiap datang ke Makkah, beliau selalu menjengukku. Seperti juga saat sebelum jadi wakil bupati, kami pun tetap bercanda, tak ada yang berubah.
 
Iseng tanpa sengaja aku memperhatikan tangan sahabatku itu (bisa dibilang sahabat nggak ya? Usianya jauh diatasku soalnya :D), salah satu kukunya, ada yang panjang menurut ukuranku. Seketika itu juga aku ingat pertanyaan salah satu teman di twitter kepadaku, pak ostat, apa benar orang berkuku panjang itu temennya setan? Heee :D
 
Dulu, waktu masih kecil, jika kuku-kuku jariku mulai terlihat panjang, oleh ummiku aku selalu diingatkan agar segera memotongnya. Tempat berak setan, itu kata beliau. Lah Mi', masa'? Lah itu, kotoran di kukumu tu, itu berak setan. Tentu saja aku segera memotong kukuku agar bersih dan tidak jadi WC-nya setan. :D
 
Ketika mulai masuk sekolah, aku menemukan kebijakan pendidikan lain berhubungan dengan kuku ini. Setiap awal pekan, pak guru bagian periksa kuku, selalu menyuruh semua siswa untuk meletakkan kedua telapak tangan di atas meja. Periksa kuku. Yang ketahuan kukunya belum dipotong, segera mendapat"hadiah"pukulan penggaris kayu di punggung tangannya.
 
Di pondok, lebih tegas lagi, tukang ketertiban selalu bilang, kalau ada santri ketahuan merawat kuku sampai panjang, maka jari-jarinya akan dipatahkan, betul-betul bakat teroris :D
 
alhasil, yang begitu terkenang dibenakku adalah razia mingguan waktu aku masih sekolah madrasah. Begitu telaten bapak ibu guruku memperhatikan kerapian dan kebersihan kami.
 
Memang, hal-hal baik seperti itu harus dibiasakan semenjak dini. Kucing saja bisa dibiasakan untuk selalu buang kotorannya di WC, apalagi manusia. Meski secara umum juga, bahwa memotong kuku adalah termasuk dari 5 sunnah kefitrahan. Sunnah kerapian dan kebersihan pribadi muslim yang diajarkan oleh Nabi kita.
 
Empat sunnah yang lain adalah : khitan, merapikan kumis, memotong bulu kemaluan, dan mencabuti bulu ketiak. Coba deh 5 hal ini dibiarkan saja, apa nggak seram tuh bentuk manusia, apalagi cewek :D
 
Makanya, setidaknya beberapa rambut yang tumbuh di bagian tubuh kita, dianjurkan tiap 40 hari dibersihkan.
 
intinya adalah, bahwa menjadi muslim itu, yang rapi, jangan bau, yang sedap dipandang. Tidak ada asyiknya sama sekali kan jika melihat penampilan yang kusem gitu, kumis berantakan, rambut tidak disisir, kuku panjang, mana hitam lagi, ketiak bau, dijamin siapapun langsung ilfil. Apalagi kalau yang gitu cewek.
 
Sebab agama ini, sebenarnya agama fitrah, agama yang sangat memperhatikan kebersihan dan kerapian penampilan luar.. Sebab"Al-Madzhar yadullu alal makhbar". Penampilan luar, secara umum, menunjukkan isi hati dan jiwa seseorang. Atau sebaliknya, penampilan luar berpengaruh pada kejiwaan, dan untuk perincian, tukang psikologi yg menjelaskan.
 
Akhir catatan, sekecil apapun, dalam Islam sangat diperhatikan. Ekselensi agama ini atas seluruh agama di dunia. Bersyukurlah atas nikmat Iman dan Islam :)
 
oh ya? Masih adakah razia kuku panjang di sekolah-sekolah? Hehehe

^ Aku Akan Belajar Setia ^

Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut.Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri.
 
Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.
 
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja.
 
Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.
 
Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya.
 
Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh.
 
Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya.
 
Ayahku pernah memotong kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan bodoh sekali”.
 
Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.
 
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
 
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”
 
Aku menggeleng,
 
dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”
 
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan Ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
 
## Aku Akan Belajar Setia ##

Keajaiban Seorang Mukmin

dakwatuna.com- Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Sekilas Tentang Hadits :
Hadits ini merupakan hadits shahih dengan sanad sebagaimana di atas, melalui jalur Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Suhaib dari Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh:
· Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Zuhud wa Al-Raqa’iq, Bab Al-Mu’min Amruhu Kulluhu Khair, haditsno 2999.
· Imam Ahmad bin Hambal dalam empat tempat dalam Musnadnya, yaitu hadits no 18455, 18360, 23406 & 23412.
· Diriwayatkan juga oleh Imam al-Darimi, dalam Sunannya, Kitab Al-Riqaq, Bab Al-Mu’min Yu’jaru Fi Kulli Syai’, hadits no 2777.
Makna Hadits Secara Umum
Setiap mukmin digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai orang yang memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah ‘ajaban’. Pesona berpangkal dari adanya positif thinking seorang mukmin. Ketika mendapatkan kebaikan, ia refleksikan dalam bentuk syukur terhadap Allah swt. Karena ia paham, hal tersebut merupakan anugerah Allah. Dan tidaklah Allah memberikan sesuatu kepadanya melainkan pasti sesuatu tersebut adalahpositif baginya. Sebaliknya, jika ia mendapatkan suatu musibah, ia akan bersabar. Karena ia yakin, hal tersebut merupakan pemberian sekaligus cobaanbagi dirinya yang ada rahasia kebaikan di dalamnya. Sehingga refleksinya adalah dengan bersabar dan mengembalikan semuanya kepada Allah swt.
Urgensi Kesabaran
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa. Bahkansebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran setengah keimanan. Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana tidak ada jasadyang tidak memiliki kepala. Oleh karena itu, Rasulullah saw. menggambarkan ciri dan keutamaan orang beriman sebagaimana hadits di atas.
Makna Sabar
Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah bahasa Indonesia. Asal katanya adalah “shabara”, yang membentuk infinitif (masdar) menjadi “shabran“. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan danmencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)
Perintah bersabar pada ayat di atas adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rabnya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah swt.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam Al-Khawas, “Sabar adalah refleksi keteguhan untukmerealisasikan Al-Qur’an dan sunnah. Sehingga sabar tidak identik dengan kepasrahan dan ketidakmampuan. Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan senjata (perang).”
Sabar Sebagaimana Digambarkan DalamAl-Qur’an
Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri, terdapat 103 kali disebut dalam Al-Qur’an, baik berbentuk isim maupun fi’ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah swt.
1. Sabar merupakan perintah Allah. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(Al-Baqarah: 153). Ayat-ayat yang serupaAli Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46, Yunus: 109, Hud: 115.
2. Larangan isti’jal (tergesa-gesa). “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…” (Al-Ahqaf: 35)
3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar: “…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)
4. Allah akan mencintai orang-orang yang sabar. “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)
5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. “Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. (Ar-Ra’d: 23 – 24)
Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits
Sebagaimana dalam Al-Qur’an, dalam hadits banyak sekali sabda Rasulullah yang menggambarkan kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara garis besar:
1. Kesabaran merupakan “dhiya’ ” (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan. Rasulullah mengungkapkan, “…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…” (HR. Muslim)
2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yangmensabar-sabarkan diri (berusaha untuksabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari)
3. Kesabaran merupakan anugerah Allahyang paling baik. Rasulullah mengatakan, “…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih)
4. Kesabaran merupakan salah satu sifatsekaligus ciri orang mukmin, sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim)
5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan surga baginya’.” (HR. Bukhari)
6. Sabar merupakan sifat para nabi. IbnuMas’ud dalam sebuah riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas’ud berkata”Seakan-akan aku memandang Rasulullah saw. menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, ‘Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari)
7. Kesabaran merupakan ciri orang yangkuat. Rasulullah pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari)
8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan dalamsebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullan saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
9. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang tidak boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang sudah sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan halyang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian. Rasulullah saw. mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik untukku.Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari Muslim)
Bentuk-Bentuk Kesabaran
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan kepada Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa manusia enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk sabar. Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua karena bakhil (kikir), seperti menunaikanzakat dan infaq. Ketiga karena keduanya,(malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatanjuga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta, dan memandang sesuatu yang haram.
3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; misalnya kehilangan harta dan kehilangan orang yang dicintai.
Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran
Ketidaksabaran (baca; isti’jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.
2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.
3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usahayang dilakukan insan untuk berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.
5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.
6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaqfi sabilillah.
7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya.
Sumber : http://www.dakwatuna.com/2007/sabar-keajaiban-seorang-mukmin/

Pemberian Allah Selalu Positive

Hanya Ia sendiri yang selamat, ketika badai menghempaskan kapal itu. Hidupnya tergantung pada papan besar dan akhirnya Ia dihanyutkan oleh ombak dan terdampar disebuah pulau terpencil yang tidak berpenghuni.
 
Setiap hari Ia berdo'a kepada Allah supaya ada yang menyelamatkan dirinya dan dapat kembali pulang ke rumahnya. dan setiap hari pula Ia memandang ke laut, mengharapkan ada kapal yang lewat yang bisa menyelamatkan dirinya. Tetapi yang terlihat hanyalah laut dan langit saja dan apapun yang tidak terlihat lagi. Kemudian ia memutuskan untuk mempergunakan papan yang membawanya ke pulau itu dan membangun sebuah pondok kayu sederhana untuk melindunginya dari dalam lingkungan yang berbahaya ini untuk bisa bertahan hidup, dan untuk bisa menyimpan sedikit hartanya yang tersisa.
 
Suatu hari ketika ia pulang dari mencari makanan, ia melihat pondok kayunya terbakar, api sangat besar dan asap membumbung tinggi ke langit, dalam sekejab pondok kayunya itu pun habis terbakar. yang paling menyedihkan adalah sedikit hartanya juga turut terbakar habis menjadi abu. Dalam kesedihannya ia berteriak ke langit."Ya Allah, kenapa Engkau melakukan ini semua kepadaku ?"Pada saat itu air matanya mengalir dengan deras.
 
Keesok harinya ia dibangunkan oleh deru mesin kapal yang mendarat ke pulau kecil itu, benar rupanya ada yang datang.
tapi dalam hatinya bertanya-tanya,"Apa jangan2 mereka itu perompak !"Ya Allah, berilah hambamu pertolongan.
Ternyata dugaannya itu salah, dan benar ternyata orang yang datang itu menyelamatkannya. setelah naik ke kapal ia bertanya pada kapten kapal itu,"kenapa kalian tahu saya berada ditempat ini ?""Karena kami melihat sinyal asap minta pertolongan, jawab kapten kapal itu."
 
@..@...@...@....
 
Dari cerita singkat diatas bisa kita ambil hikmah :
Bahwa ketika manusia menghadapi kesulitan itu mudah sekali tertekan , namun walaupun menghadapi kesulitan dan penderitaan yang sebesar apapun kita tidak boleh kehilangan Iman, karena Allah selalu ada di dalam hati kita melakukan hal-hal yang menakjubkan.
 
Dari Abul Abbas Abdullah bin abbas rodhiallahu'anhuma beliau berkata : Suatu hari aku berada di belakang Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Beliau bersabda,"Nak, aku akan ajarkan padamu beberapa patah kata,"Jagalah Allah, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan , mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bila umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan padamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, Dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk menyelamatkanmu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering ( HR. Tirmidzi Dia berkata, Hadist ini hasan shohih )
 
Dalam sebuah riwayat selain Turmudzi dikatakan :"Jagalah Allah, niscaya engkau akan akan senantiasa mendapatiNya di hadapanmu. Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan, ketahuilah bahwa apa yang telah ditetapkan luput darimu tidak akan pernah menimpamu. dan apa yang telah di tetapkan menimpamu tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.
 
Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan

Sabtu, 07 Mei 2011

Tips Cantik Ala Wanita Shalihah

Agar wanita tampak lebih cantik dan menarik lakukanlah resep berikut ini :

1. Jadikanlah Ghodhdhul Bashor menundukkan pandangan sbg hiasan kedua matamu, niscaya matamu akan semakin bening dan jernih.
2. Oleskan lipstick kejujuran pada bibirmu, niscaya bibirmu semakin manis.

3. Gunakanlah pemerah pipimu dgn kosmetika yg terbuat dari rasa malu yg dijual di salon iman.
4. Pakailah sabun istighfar untuk menghilangkan semua dosa dan kesalahan yg kamu lakukan.

5. Rawatlah mahkota rambutmu dgn jilbab Islami yg berkhasiat menghilangkan ketombe “pandangan laki-laki asing yg membahayakan”.
6. Pakailah giwang kesopanan pada kedua belah telingmu.

7. Hiasilah kedua tanganmu dgn gelang tawadhu dan jari-jarimu dgn cincin ukhuwah
8. Sebaik-baik kalung yg harus kamu pakai adalah kalung kesucian.

Siapakah Wanita Sholihah Itu ?

Wanita sholihah adalah wanita yg cantik lahir dan bathin.Cantik bisa juga berarti indah.Sifat-sifat keindahan itu harus memenuhi kriteria Allah SWT. “Indah/cantik” menurut Allah berarti secara fisik/lahiriyah: darah, daging, dan tulang belulangnya bersih dari benda-benda haram. Sedang bathinnya bersih pula dari kotoran kejiwaan seperti iri, dengki, hasad, ujub, dan semua bentuk kesyirikan lain
Wanita sholehah adalah wanita yang telah mempercantik dirinya dengan Islam sesuai kriteria Allah yang mantap imannya dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat dicintai dan mencintai. Islam mengukur kecantikan itu dari semua unsur. Baik lahiriyah maupun bathiniyah. Bathin wanita dikatakan cantik apabila di dalam fisiknya terdapat jiwa yang pasrah tunduk kepada semua ketentuan Allah dan Rosul-Nya. Meskipun secara lahiriyah wanita ini memiliki raut muka yg tdk begitu manis, hidung yg pesek, kulit yg hitam legam dan sorot mata yg tak menawan.
Kenapa Islam tidak meletakkan ukuran kecantikan pada raut muka, bentuk tubuh secara fisik ?Sebab pada dasarnya semua fisik yg dikembangkan dgn tanah/mani (saripati tanah) nanti akan kembali menjadi tanah, oleh karena itu dalam Islam kedudukan manusia adalah sama. Tidak ada yg membedakan manusia kecuali taqwanya kpd Allah Swt yg telah menciptakan manusia dgn sebaik-baik penciptaan. Dari itu bisa saja terjadi bagi mereka yg cacat fisiknya atau tdk menarik dinilai sbg seorang yg tercantik di dunia, tetapi tetap cantik dalam pandangan Allah Swt: karena dalam tubuhnya yg cacat itu bersemayam jiwa atau bathin yg cemerlang dan selalu dicuci dgn nur Ilahi.
Suatu kenyataan wanita-wanita di Afghanistan mendambakan suami mereka adalah dari kaum laki-laki yang mendapatkan cidera di medan tempur. Mereka mendambakan lelaki yg terpotong kaki atau tangannya akibat pecahan mortir berperang melawan musuh Allah.Mengapa wanita-wanita Afganistan bersikap seperti itu? Karena mereka mengiginkan lelaki yg bersih jiwanya dan telah teruji keimanannya dengan siap mempasrahkan jiwa raganya untuk Allah Swt yg mereka cintai.
Ketika mereka ditanya seorang wartawan: “Mengapa anda memilih orang yg cidera sbg teman hidup; bukankah anda menikah untuk mencari kesenangan? Mengapa anda menikah dgn orang yg tdk punya tangan atau kaki? Mereka menjawab:
“Kami pelihara dia di dunia untuk kami di akhirat”. Subhanallah

Kerana Zina Mata...

Sesungguhnya, ia tak sengaja. Waktu itu ada misi yang harus dikerjakannya. Kesalahannya –kalau boleh dibilang begitu- hanya satu; ia tidak konsentrasi. Ia menoleh ke arah lain. Mengarahkan pandangannya ke rumah di kota itu; Madinah.
Ia tengah menjalankan tugas dari Rasulullah SAW untuk suatu keperluan. Di tengah jalan,"bencana"datang menyapanya. Sewaktu melayangkan pandang ke salah satu rumah yang tidak tertutup pintunya, terlihatlah olehnya wanita yang sedang mandi. Mungkin hanya dalam hitungan detik, bukan menit.
Wajahnya mendadak pucat, tubuhnya gemetar ketakutan. Ia segera berlari melewati rumah demi rumah, kampung demi kampung, hingga keluar Madinah. Ia tiba di sebuah padang pasir yang sepi. Di sana ia menangis sejadi-jadinya. Menyesali apa yang telah dilihatnya. Dengan derai air mata dan suara yang tersisa ia memohon ampunan Rabbnya.
Rasulullah kehilangan sahabat ini untuk satu hari. Beliau bertanya-tanya, tetapi sahabat yang lain tidak juga mengetahui keberadaannya. Hingga berlalulah empat puluh hari. Akhirnya malaikat datang mewahyukan di mana ia berada. Umar dan Salman ditugasi Sang Nabi untuk menjemputnya.
Dengan susah payah Umar berhasil menemukannya. Ia memeluk sahabat itu penuh rindu. “Wahai Umar, tahukah Rasulullah SAW tentang dosaku", tanyanya penuh kekhawatiran. “Aku tidak tahu permasalahan itu. Yang jelas, Rasulullah menugaskan kami untuk mencarimu.”
“Wahai Umar, satu permohonanku padamu. Jangan kau bawa aku menghadap Rasulullah, kecuali ketika beliau sedang shalat.”

Sesampainya di Madinah dan mendapati Rasulullah membaca Al-Qur'an dalam shalatnya, sahabat ini pingsan. Ia jatuh sakit hingga berhari-hari. Ketika Rasulullah tahu kondisinya dan menjenguk ke sana, ia masih saja khawatir akan dosanya. “Apa yang kau rasakan?” Rasulullah bertanya kepada sahabat yang kini telah berada dalam pangkuannya ini. “Seolah semut merayap di antara tulangku, dagingku dan kulitku”.
“Apa yang kau inginkan?” tanya beliau lagi. “Ampunan Rabbku”, jawabnya penuh harap. Tak lama kemudian Jibril menyampaikan wahyu, “Wahai Muhammad, Rabbmu mengirimkan salam untukmu. Dia berfirman padamu, ‘Seandainya hambaKu ini datang padaKu dengan kesalahan yang memenuhi bumi, tentulah Aku akan menemuinya dengan ampunan sebanyak itu pula.”
Ketika Rasulullah SAW memberitahu wahyu ini kepadanya, sahabat ini meninggal seketika. Namanya Tsa'labah.

Tsa'labah. Ia mengajarkan kepada kita untuk bertaubat, bahkan dari kemaksiatan yang –oleh orang di zaman sekarang- tidak dianggap. Ia mengajarkan kepada kita untuk bertaubat, meskipun dari kesalahan yang sebenarnya tidak disengaja.
Ah... memang begitulah orang-orang shalih itu selalu mempesona. Mereka memiliki ketakutan yang luar biasa kepada Tuhannya hingga senantiasa sensitif terhadap dosa. Dan dari sana ia bergerak cepat menuju keridhaan Rabbnya. Bertaubat, mengejar akhirat. Dunia seakan dicampakkan begitu saja. Dan pada akhirnya... itu membawa mereka ke surga.
Beruntunglah Tsa'labah... dan orang-orang shalih yang mengambil jalan yang sama; taubatan nasuha. Ia tidak berapologik bahwa itu bukan kesalahannya; justru ia sangat cemas bahwa apa yang dilihatnya, meskipun tidak lama, sudah masuk pada tataran zina."…Dua mata zinanya melihat, dua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berbicara, tangan zinanya menyentuh,…"sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ini demikian menancap di jiwa, menggerakkannya untuk bertaubat saat itu juga.
Beruntunglah mereka yang menyadari kesalahannya, atau bahkan merasa bersalah meskipun tidak sengaja, lalu menghampiri ampunan Allah dengan taubatnya. “Setiap bani Adam (pernah) berbuat salah,"sabda Rasulullah dalam kesempatan lain yang direkam oleh Imam Tirmidzi,"dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.”
Mungkin ada orang-orang yang memandang orang Shalih seperti Tsa'labah dengan tatapan hina. Menjustifikasinya sebagai orang yang melakukan kesalahan besar. Mungkin disebabkan mereka tidak tahu, bahwa justru dari kesalahan itu ia memperoleh derajat mulia di sisi Rabbnya. Dari kacamata dunia mungkin"sejarah"Tsa'labah berakhir di sana; ia menyendiri, sakit, lalu mati. Namun dalam pandangan Allah, Rasul-Nya, kemudian kaum mukminin yang ditunjukkan Allah akan hakikatnya, Tsa'labah memperoleh keberuntungan luar biasa; ridha Allah dan surga-Nya.
Ya Allah... jadikanlah kami hamba-hambaMu yang bertaubat, janganlah Engkau benamkan kami dalam golongan orang-orang yang mencari kesalahan saudara kami dan merasa lebih baik dari mereka yang telah menangisi kesalahannya, menyesali dosanya, dan bersimpuh pada-Mu dengan taubat nasuha...
Ya Allah... jika hari ini kami masih dinilai mulia oleh manusia, itu hanya karena Engkau tidak membuka semua aib diri ini kepada mereka. Maka tutupilah aib kami yang telah terukir di masa lalu dengan ampunanmu... lindungilah kami dari aib baru dengan taqwa kepadaMu.
Ya Allah... janganlah Engkau uji kami dengan ujian yang kami tidak sanggup memikulnya. Jangan biarkan hambaMu ini sendirian dalam menghadapi beratnya kehidupan dunia yang sering menyeret jiwa dalam lembah noda, memelesetkan kaki dalam jerembab dosa, atau membuat kami terpelanting dalam jurang nista...
Ya Rabb... jika Engkau nampakkan kesalahan kami untuk memperbaiki kami, jadikanlah kami ridha menerimanya dengan segera bertaubat kepadaMu dan meningkatkan kualitas diri kami. Namun jika apa yang menimpa saudara-saudara kami seiman adalah tipu daya, sungguh... hanya kepada-Mu kami mengadukan kelemahan kami, kurangnya kekuatan kami, dan rapuhnya siasat kami berhadapan dengan manusia.
Wahai Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkaulah Pelindung bagi orang lemah, dan Engkau jualah pelindung kami! Kepada siapakah kami hendak Engkau serahkan? Kepada orang-orang yang tidak menyukai kami, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diri kami? Jika Engkau tidak murka kepada kami, maka itu semua tak kami hiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami. Kami berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akhirat, dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan kepada kami. Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempersalahkan diri kami hingga Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apapun melainkan atas perkenan-Mu”.
Alaahumma aamiin.

Obat Sakit Mata

Mata sakit, berair, dan perih sangat mengganggu kita. Selain mengganggu kesehatan, juga dapat mengganggu penampilan karena mata akan kelihatan berwama merah dan keluar kotorannya.
Disamping berbahaya, penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah menular. Karena itu ttdaklah mengherankan apabila ada salah seorang anggote keluarga yang terjangkit, maka seluruh anggota keluarga yang lain juga ikut tertutar. 0!eh sebab itu, kalau Anda menderite sakit mata segeralah mengobatinya agar tidak menuiar pada orang lain.
Ada cara yang mudah dan murah yang dapat kfta lakukars untuk mengobati penyakit mata inl

Caranya adalah: •

1. Ambillah beberapa lembar daun sirih, cuci hingga bersih dan re-buslah dengan ditembah solikit garam dapur sampai mendidih.
2. Seteiah itu angkat dari perapaan dan tunggulah sampai dingin, ke-mudian saring dengan menggunakan kain yang bersih.

3; Gunakan air saringan tersebut untuk mencuci mata yang sakit se-tiap hari 3 kaii. Bila Anda tekun melakukannya, niscaya penyakit mata yang Anda derita akan lekas sembuh selagi belum terlalu parah.

17x Menipu Allah

Saat syahadatku sebatas ucapan.Saat shalatku sebatas gerakan.Saat shaumku sebatas kewajiban.Saat zakatku sebatas keharusan.Saat hajiku sebatas kebanggaan.Saat itu pula kesia-sian terbesar pada diriku...S aat Islamku sebatas pakaian.Saat Imanku sebatas ucapan.Saat ikhsanku sebatas pengetahuan.Saat itu pula ada penipuan terbesar dlm HIDUPKU... Maka HARMONISKANLAH semuanya YA RABBI Semata hanya UNTUKMU
Saat syahadatku sebatas ucapan.Saat shalatku sebatas gerakan.Saat shaumku sebatas kewajiban.Saat zakatku sebatas keharusan.Saat hajiku sebatas kebanggaan.Saat itu pula kesia-sian terbesar pada diriku...S aat Islamku sebatas pakaian.Saat Imanku sebatas ucapan.Saat ikhsanku sebatas pengetahuan.Saat itu pula ada penipuan terbesar dlm HIDUPKU... Maka HARMONISKANLAH semuanya YA RABBI Semata hanya UNTUKMU