Selasa, 14 Juni 2011

Tiga Sifat yang Merusak

Ada tiga sifat yang menimbulkan kerusakan terhadp sesama makhluk. Sifat sifat itu, menurut Rasulullah SAW,
pertama syuhhun mutha'un, kedua hawan muttaba'un, dan ketiga i'jabul mar-i bi nafsihi.''
 
Syuhhun mutha'un brasal dari sifat kikir yang selalu ditaati.
Naluri kesetanan itu memang pling mudah bersenyawa dgn wtak buruk manusia yang lbih suka mnerima dripada mmbri, lbih gigih menuntut hak ketim bang membayarnya.
Maka ber biaklah sifat durjana: sllu ingin mnguasai, mramps segalanya, pantang memberi kesempatan pada orang lain. Tanda-tanda sifat itu bisa disimak dari anak cucunya. Mereka, karena begitu mudah mndapatkn uang, akan mempergunakannya untuk menyebarkan kebinasaan dan kemaksiatan. Di belakang hari, nama bsar pun takkan mampu mnghpus mrka dr cttan sejrh. Adpn hawn muttaba'un meru pakan sisi lain dari kepribadian ganda mnusia. Sbnrnya hawan atau nafsu adalah karunia Ilahi yang sgt mulia bila disalurkan sesuai norma kebaikan. Dengn nfsu, mnusia akn mnggerakkn akalnya untuk brkrya, mnabur jasa bagi kesejhtraan bersama. Cuma sygnya, smua keutmaan nafsu itu sering menyimpang dari rel, melindas hak Allh dan hak makhluk, yakni jika dibiar kan bebas tanpa kendli. Nafsu sprti itu akn mngubh manusia menjadi gergasi. sabda Nabi SAW, pra pmimpin negra akan menjadi singa, para pemegang hukum akn mnjdi anjing, para menteri akan menjadi serigala, dn rakyt akn teraniaya sebagai domba.
 
Sdangkan i'jabul mar-i binafsihi (bngga diri) brsumbr dari keangkuhan dan kesom bongan mnusia. Seolh sesuatu yg baik takkan terwujud tanpa aku. Ia hnya kgum akn dirinya, dan berpikir tak ada orang lain yang mampu seperti dia. Hnya (aku yng tidk berdosa, hanya ) (aku''yang jujur, hanya''aku''yang mampu, meski sbetulnya akulah biang sgala kekacauan. Allahu Akbr... Alngkh dhsytnya kerusakn yang akan menimpa dunia, jika ketiga sifat itu berkumpul pd satu org. Snggh tak terbayangkan. Itu sbabnya Nabi SAW memberi jalan kluar, seperti diingatkan melalui Al-Qur'an.
'Wahai nafsu yg dmai, kembalilah ke jalan Rabb-mu dgn rela dan disukai'. Banding kan sifat sang durjana itu dgn seorang pemimpin sederhana, Sa'ad bin Abi Waqqash. Lantrn setianya kpda Rasulullah SAW, sahabat itu dijmn akan dikabul semua doanya. Pnts kemudian ia menjadi gantungan harapan dr org-org yng membutuhkan pertolongan.
Namun anehnya, ktika usianya kian lanjut, Sa'ad justru menderita rabun mata smpai nyaris buta sama sekali. Hai Sa'ad, orang menegurnya.'Kenapa engkau tidak berdoa supaya Allah menyembuhkan pnykit mtmu dan memulihkan penglihatanmu? Dngn tawakal Sa'ad mnjwb, Krlaanku mnrma takdir Allah lebih mulia bagiku daripada melihat dunia dngan mataku. Subhanallaah... .Allaahumma muqollibal quluubi tsabbit qolbii'alaa diinik.
Barakallaahu fiikum
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar