Kamis, 17 Mei 2012

BUAH DARI KESOMBONGAN


Kisah ini merupakan pengalaman pribadi dari seorang ukhti muslimah yang merupakan teman ana di Sidney. Bliau seorang muslimah kebangsaan Australia. Dalam mempalajari islam jangan ditanya semangatnya. Sampai beliau berusaha untuk tinggal di Saudi bersama dengan suaminya yang berkebangsaan Mesir untuk menimba ilmu di sana. Setelah 2 tahun beliau kembali ke Australia dan kembali berdakwah kepada para muslimah di sini. Khususnya yang berbahasa Inggris. Inilah kisah beliau yng ana dengar sendiri dari beliau semoga ukhti muslimah semua dapat mengambil manfaatnya. Karena cerita ini ana dapat dari beliau tanpa mengetahui kronologis detail kejadiannya yang pasti ana hanya akan berusaha menyampaikan secara garis besarnya saja. Mungkin ukhti-ukhti ynag tinggal di Timur Tengah pernah mendengar ataupun menyaksikan cerita ini.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perintah untuk mengenakan jilbab bagi wanita muslimah di Timur Tengah sangat ketat sekali. Jarang sekali kita lihat para wanitanya membuka kerudungnya disana walaupun pada kenyataannya ketika mereka pergi wisata ke luar negeri mereka membuka jilbabnya (walaupun tidak seluruhnya, hanya sebagian dari mereka). Dimana mereka mengenakan jilbab hanya karena patuh pada perintah negara bukan pada Allah ‘Azza wajalla.

Teman ana ini ketika berada disana sanagt senang sekali karena dimana-mana yang beliau lihat adalah para wanita yang berhijab dan bercadarsehingga beliau tidak merasa sendirian. Pada waktu itu beliau bersama suaminya pergi belanja ke suatu mall yang begitu ramai pengunjung, tapi ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Yaitu ketika beliau melihat seorang wanita yang berjalan di depannya tanpa mengenakan jilbab namun terlihat sangat bangga tanpa jilbab. Dengan pakaian ketat dan mengundang perhatian kaum laki-laki. Dia tak peduli. Mungkin karena risih, datang seorang ikhwan kepadanya dan menyarankan  agar dia menutup kepalanya dengan jilbab. Ikhwan itu berkata,”Wahai ukhti, takutlah kepada Allah… Jangan engkau membuat Allah marah, kenakanlah jilbab!!!”. Wanita itu berkata,”untuk apa??? Apa Dia bisa marah kepadaku?? Bila Dia marah  hendaklah Dia menghubungiku lewat handphoneku ini!!” kurang lebih dmikian jawab wanita itu meremehkan Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah begitu banyak melimpahkan nikmat kepadanya. Teman ana ini sangat terkejut mendengar jawabannya. Beliau merasa takut sekali apabila wanita tersebut celaka akibat kesombongannya itu. Baru saja wanita tadi melangkah satu atau dua langkah kaki dengan angkuhnya tiba-tiba ia terpeleset. Ketika terpeleset itulah dia terjerembab dan dalam sekejap posisinya sudah seperti orang yang akan sekarat disusul dengan keluarnya kotoran dari duburnya yang berhamburan mengeluarkan bau yang tak sedap. Orang-orang desekitar itu panik. Tak lama ia pun meninggal. Teman ana ini sangat shock dengan ejadian tersebut karena seakan-akan seperti mimpi atau seperti kisah nyata di film-film saja. Segera beliau pulang dan tak jadi belanja karena masih shock dengan kejadian itu.

Dari kejadian tersebut, setibanya di Sydney beliau menyampaikan kisah yang dilihatnya tersebut kepada semua akhwat muslimah disini agar selalu taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan agar kita selalu memohon akhir hidup yang baik atau khusnul khotimah. Semoga kisah di atas dapat diambil hikmahnya. Kisah ini ana ambil dari kiriman saudara kita di Sydney – Ummu Raihanah
Qadhi Abu ath_thayyib berkata,”Suatu hari kami mengikuti pengajian di Jami’ al-Manshur. Lalu datanglah seorang pemuda dari Khurasan yang mengetengahkan salah satu hadits shahih yang diriwayatkan Abu Hurairah. Setelah membacanya ia mengomentari,”Hadits ini tidak dapat diterima…” Maka , belum lagi ia selesai bicara, tiba-tiba daari atas atap jatuh seekor ular hingga orang-orang bangun dan berhamburan ke luar, tak terkecuali pemuda tersebut. Namun anehnya, ular itu hanya membuntutinya. Ketika itu ada orang menasehatinya,”Ayo bertaubatlah, bertaubatlah!!” Maka anak mud aitu mengatakan “Aku bertaubat kepada Allah.” Seketika ular itu pun menghilang entah kemana.

komentar penulis buku: mana orang-orang yang menolak hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam? Tidakkah mereka takut kepada Allah? Tidakkah mereka mengetahui bahwa As-Sunnah adalah wahyu dari Allah atas Rasul-Nya yang bersabda,”Ketahuilah, sesungguhnya aku telah diberi Al-Qur’an dan bersamanya yang semisalnya (yakni As-Sunnah).” (Hadits shahih) Karena itu, seorang muslim wajib menerima hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam (yabg shahih) dan tidak menolaknya. Hanya kepada Allah, kita memohon pertolongan.

(Sumber: Nihaayah azh-zhaalimin karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimi, juz III, h.51 sebagai dinukilnya dari kitab al-Muntazhim, [IX:154] dan al-Bidaayah Wa an-Nihaayah [XII:169]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar