Rabu, 16 Mei 2012

“Jadilah kamu bintang, jika tidak mampu menjadi bintang, maka jadilah kamu bulan, dan jika tidak mampu menjadi bulan, maka jadilah matahari.”


Bismillah,, antum/na mungkin bingung saat melihat judul catatan ini… Kok sepertinya urutannya terbalik ya?? Harusnya kan “Jadilah kamu bintang, jika kamu tidak mampu menjadi bulan. Jadilah kamu bulan, jika kamu tidak mampu menjadi matahari”??,tapi kok gini??? Catatan ini memang tidak terbalik,, dan memang begitu urutannya… Adapun penjelasannya adalah berdasarkan kisah berikut ini…. Silakan disimak….


Suatu hari Abu Sulaiman Ad-Darany berkata kepada muridnya yang bernama Ahman Bin Abi Al-Hawary

“Wahai Ahmad… jadilah kamu bintang, jika tidak mampu menjadi bintang, maka jadilah kamu bulan, dan jika tidak mampu menjadi bulan, maka jadilah matahari.”

Kemudian Ahmad berkata: “Wahai Abu Sulaiman, sesungguhnya bulan lebih terang daripada bintang, dan matahari lebih terang daripada bulan,, Mengapa anda membalik urutannya?!!”

Abu Sulaiman menjawab : “Wahai Ahmad, yang aku maksud adalah jadilah kamu sepeerti bintang yang muncul di awal malam dan tenggelam di waktu fajar, maka bangunlah untuk beribadah kepada Rabbmu sejak awal malam hingga akhir malam. Jikalau kamu tidak mampu shalat malam setiap hari, maka jadilah kamu laksana bulan yang terbit pada sebagian malam kemudian lenyap, maka bangunlah pada sebagian malam untuk beribadah kepada Rabbmu. Jika kamu tidak mampu juga untuk shalat malam, maka jadilah kamu laksana matahari, terbit sejak awal siang hingga tenggelam matahari. Jika kamu tidak kuasa untuk shalat malam, maka janganlah sekali-kali kamu bermaksiat kepada Allah di siang harinya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar