SAKIT HATI
Hampir setiap
orang tentu pernah merasakan sakit hati baik dalam keluarga, berteman maupun
bermasyarakat. Hal ini wajar karena manusia adalah makhluk sosial yang tak
lepas dari kekhilafan dalam interaksinya. Namun bila perasaan ini dibiarkan terlalu
lama bercokol di dalam hati, pemiliknya akan menjadi stress, jauh dari
keceriaan dan yang terburuk adalah menjauhkan manusia darei Rabbnya
Naudzubillahi min dzalik..
Oleh
karenanya, Allah & Rosulullah SAW telah mengajarkan kiat-kiat tersendiri
yang dapat dijadikan penawar, antara lain:
- Muhasabah (Koreksi diri)
SEBELUM
MENYALAHKAN ORANG LAIN, SEHARUSNYA KITA MELIHAT DIRI KITA SENDIRI. Bisa
jadi kita merasa tersakiti oleh seseorang, sementara orang tersebut tidak
bermaksud menyakiti. Cobalah bertanya kepada diri sendiri, mengapa orang
tersebut sampai berbuat demikian. Jangan-jangan semua itu dikarenakan kesalahan
kita sendiri. Coba tengok dahulu kata, sikap dan perilaku kita selama ini
terhadap orang lain,, karena tanpa kita sengaja merekapun juga bisa terluka
karena kata, sikap dan perilaku kita.
- Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, dan ambisi
Ambisi yang
berlebihan membuat seseorang buta dan tuli. Bila tidak dilandasi iman, SEORANG
YANG AMBISIUS CENDERUNG AKAN MELAKUKAN BERBAGAI CARA UNTUK MENDAPATAKAN
AMBISINYA TAK PEDULI CARA ITU HALAL ATAU HARAM.
Pun sifat iri
dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat
materi, kehormatan dan pujian. Manusia akan selalu merasa kurang, tidak
mensyukuri segala yang ada. Karena ia selalu memandang ke atas SEOLAH
TIDAK RELA ORANG LAIN MEMILIKI KELEBIHAN ATAS DIRINYA. Maka hapuslah
dahulu sikap cinta dunia, agar dengki sirna.
Rosulullah
bersabda:
“Tidak boleh
dengki kecuali pada 2 orang. Yaitu ORANG YANG DIBERI HARTA OLEH ALLAH, KEMUDIAN
MEMENANGKANNYA ATAS KERAKUSANNYA DI JALAN YANG BENAR. DAN ORANG YANG DIBERI
HIKMAH OLEH ALLAH, KEMUDIAN MEMUTUSKAN PERSOALAN DENGANNYA DAN MENGAJARKANNYA.”
(HR. Bukhari)
- Menjauhkan diri dari sifat amarah dan keras hati
Jika amarah
sudah menjangkiti manusia, maka kadang MANUSIA BERTINDAK TANPA PERTIMBANGAN AKAL
MEMBUAHKAN PENYESALAN. Jika akal melemah, maka tinggallah hawa nafsu.
Dan syetanpun semakin leluasa melancarkan serangannya. Ibnu Qudamah dalam
Minhajul Qashidin menyebutkan bahwa iblis pernah berkata,”Jika manusia keras
hati, maka kami bisa membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”
- Pemaaf
“Jadilah
engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah
dari orang-orang yang bodoh”(Q.S Al A’raf:199)
Allah ‘Azza wajalla
saja Maha Pemaaf terhadap hambaNya tak peduli sebesar ap keslahannya, asalkan
bertaubat dengan sungguh-sungguh maka Allah akan membukakan pintu maafNya
selebar-lebarnya. Sedang kita hanyalah makhluk lemah yng tak sepantasnya untuk
berlaku sombong tidak mau memaafkan kesalahan orang lain.
- Prasangka Baik
Karena
kebanyakan prasangka adalah dosa dan menyebarkan berita yang berasal dari
prasangka bisa menimbulkan fitnah. Lihat Q.S Al-Hujurat:12
- Ikhlas
Kata yang
sungguh mudah diucapkan namun cukup berat untuk dilakukan. Orang yang ikhlas
meniatkan segala tindakannya untuk Allah dan tidak terpamrih duniawi. BILA ALLAH MENGUJINYA DENGAN KENIKMATAN, IA
BERSYUKUR. BILA ALLAH MENGUJI DENGAN KESUSAHAN IA BERSABAR. IA SELALAU PERCAYA
BAHWA ALLAH AKAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK HAMBANYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar